Rabu, 21 Desember 2011

SETETES AIR MATA

kIcaun burung terdengar indah...
Di tingkahi dengan air yang mengalir...
di selokan belakang rumah....
ku hirup udara pagi yang begitu segar...
setelah ku bersihkan dan ku sucikan diriku...

aku tidak menyadari...
bahwa entah bagaimana aku hanya...
dapat menikmati pagi yang begitu dingin....
menikmatinya dengan melangkahkan kaki....
kabut tipis yang melayang-layang....
di tembus temaram cahaya lampu....

Angin pagi yang begitu dingin....
membawa buliran-buliran embun....
yang menampar wajahku....


ku terhenti.....
berhenti melangkah....
karena ku tersadar bahwa embun ini bukan.....
dan tak lain adalah tetesan air mata ku yang jatuh ....
jatuh karena telah tersakiti...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar