Rabu, 21 Desember 2011

MEMBIUS AMBISI



Riak hatiku Pun Bergelombang
menyapu darah perih karena cinta
dalam HUjan aku berteduh
dalam Gelap aku berjalan
berusaha mencari segenap jiwa yang hilang

Ku terdiam Membisu
membius ambisi yang berilusi
hampiri malam tanpa bulan
hingga pagi datang masih terdiam

siang mulai datang
mentari bercerita tentang cinta
siulan burung tak lagi merdu
angin pun terasa berhenti berlari
air mata temani sepi
kekeliruan lenyapkan dua hati
meradu kasih dalam khayalan
perih memang perih
tapi itu semua nyata
nyata terjadi dan ku alamiPrasetya


Rizal
25 Juni 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar